Bisnis Internet Adsense

Mau Fokus di Adsense ? Klik disini aja!

Jumat, 23 Juli 2010

SIKAP SALAFI TERHADAP PERINGATAN MAULID

Sebenarnya mengapa sering yang memperingati Maulid Nabi dicap sebagai bid'ah, padahal pendapat umumnya ulama Ahlus Sunnah tidaklah demikian.

Sebagai contoh saya kutipkan pendapat Ibnu Taymiyyah, seorang ulama yang sering diklaim sebagai Bapak Kaum Salafi, beliau berkomentar tentang peringatan Maulid Nabi berkata:
وكذلك ما يحدثه بعض الناس إما مضاهاة للنصارى في ميلاد عيسى عليه السلام وإما محبة للنبي صلى الله عليه وآله وسلم وتعظيما له, والله قد يثيبهم على هذا الاجتهاد..قال: فإن هذا لم يفعله السلف، مع قيام المقتضى له، وعدم المانع منه
(Artinya:"Demikian juga apa yang dilakukan oleh sebagian orang (yaitu maulid), mungkin itu bentuk meniru kaum Nasrani dalam natal Jesus AS, mungkin bentuk kecintaan, dan mengagungkan terhadap Nabi SAW, sehingga Allah mungkin akan memberi mereka pahala atas ijtihad itu. Sesungguhnya hal ini (peringatan maulid) tidak dilakukan oleh golongan salaf, walaupun ada hal yang mendorong ke sana dan tiada hal yang melarangnya, dari buku Ibnu Taymiyyah: Iqtidlo Shiroth al-Mustaqim, hal. 266).


Alhasil bagi Ibnu taymiyyah tak masalah peringatan maulid, asalkan dilakukan dgn tidak menabrak tsawabit yang ada dalam din ini.

Minggu, 04 Juli 2010

Ingin Smart, Selamatkan Shalat Anda!

Ibadah shalat adalah salah satu dari sarana ruhani paling utama yang wajib ditempuh seorang muslim. Shalat merupakan barometer semua ibadah. Dikatakan barometer karena bila shalat seseorang baik, pasti ibadah yang lain akan baik. Tidak mungkin orang yang shalatnya baik, zakat, puasa dan hajinya tidak baik. Tidak mungkin orang yang shalatnya baik, akhlaknya tidak baik. Bila ada orang shalat, sementara akhlaknya tidak baik, itu pasti shalatnya tidak baik.QS. Al-Ankabuut:45.
Karena itu Rasulullah saw. bersabda: “Bahwa yang pertama kali kelak akan dihisab dari seorang hamba di hari Kiamat adalah shalatnya.”
Mengapa shalat? Sebab shalat merupakan bukti kejujuran iman. Karena itu dalam banyak ayat Allah selalu menekankan bahwa shalat yang diinginkan bukan sekedar shalat, melainkan shalat yang berkualitas. Kalau hanya sekedar shalat itu tidak akan mengantarkan kepada hakikat kepribadian seorang muslim sejati. Karena itu, kita sering menemukan banyak orang muslim yang shalat, tetapi tidak takut berbuat zina, korupsi dan lain sebagainya? Bahkan dengan terang-terangan menentang ajaran Allah swt. Dengan demikian ketika ada seorang yang shalat, tetapi terus berbuat maksiat, berarti shalatnya yang tidak jujur, hanya asal-asalan.
Karena itu Allah swt. mengancam orang yang shalatnya asal-asalan. QS.Al-Ma’uun: 4. Perhatikan kata saahuun dalam ayat di atas. Syaikh Ibn Asyuur mengatakan bahwa itu menunjukkan orang yang melaksanakan shalat tetapi dengan maksud riya’. Artinya sekedar formalitas ritual atau sekedar memenuhi kewajiban dan tidak mengharapkan pahala dari Allah swt. Akibatnya ia hanya shalat secara fisik saja. Ruhaninya kosong. Karena itu, shalat tersebut tidak memberikan dampak apa-apa dalam dirinya. Ia shalat, tetapi tetap tidak menemukan kebahagiaan. Ia shalat tetapi tetap suka melakukan dosa-dosa. Inilah model manusia yang oleh Allah swt. dikatakan sebagai saahuun.
Kata “saahuun” dalam QS. Al-Maaun: 5 tadi artinya lalai. Lalai karena ia tidak tahu apa yang harus dilakukan di luar shalat. Lalai karena hanya memahami shalat sebatas ritual. Lalai karena memaknai shalat secara sempit, sehingga ruang lingkup tunduk kepada Allah swt. hanya di masjid saja, sementara di luar masjid merasa tidak perlu mentaati Allah swt. Wallahu a’lam bishshawab.